Khutbah Tanpa Huruf Bertitik
Sedikit saya berikan kata kunci, itu adalah tulisan Arab. Nah, Anda pasti akan bertanya lagi :”Lha, kok tidak ada titik-titik pada huruf-hurufnya?!”
Itulah rahasia tulisan Arab. Di awal mula sebelum kedatangan Islam, bahasa Arab hanya dipakai oleh orang-orang di Jazirah Arab. Walaupun sedikit sekali orang Arab yang mampu membaca dan menulis, namun membaca tulisan seperti itu adalah keahlian mereka.
Setelah Islam muncul di Jazirah Arab, dan adanya ekspansi ke berbagai belahan bumi, dimana banyak orang tertarik masuk Islam. Bahasa Arab dan Islam adalah suatu kesatuan, tidak terpisah antara satu dengan yang lainnya.
Karena umat Islam memiliki kitab suci yaitu Al-Quran dan Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab, dan Nabi mereka Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam– pun berasal dari bangsa Arab, otomatis sabda-sabda beliau pun dengan bahasa Arab.
Jadi siapapun ketika memutuskan untuk masuk Islam, dan ingin mendalami ajaran-ajarannya, maka mau tidak mau ia harus mempelajari bahasa Arab pula, karena bahasa Arab sendiri adalah bagian dari Agama Islam, sebagaimana dikatakan oleh Umar bin Khaththab –radhiallahu ‘anhu– :
“Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia adalah bagian agaman kalian!“
Dan singkat cerita, orang-orang Ajam (non Arab) yang baru masuk Islam dan ingin mendalami Islam merasa kesulitan dalam membaca literatur Arab, maka sebagian Ulama berinisiatif untuk memberi tanda-tanda kepada tulisan Arab guna membantu orang membedakan diantara satu huruf dengan huruf-huruf yang lain.
Maka timbullah harokat-harokat dan titik-titik pada huruf-huruf Hijaiyyah. Tapi itu tidak terjadi begitu saja dengan serta merta seperti yang kita lihat sekarang, namun membutuhkan proses panjang dan mengalami perubahan selama beberapa fase.
Bagi orang awam yang minim pengetahuan bahasa Arabnya juga akan bergumam :”Arab gundul yang tidak pakai harakat aja susah bacanya, apalagi baca huruf yang tidak ada harakatnya!”.
Saya mau bertanya neh. Siapa yang bisa menjawab angkat tangan ya. Hayoo, berapa jumlah huruf-huruf Hijaiyyah? Siapa yang tahu?
Menanti jawaban….
Iya betul, jumlah huruf-huruf Hijaiyyah kurang lebih ada 28 huruf. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat gambar di samping.
Dan di antara 28 huruf itu, yang memiliki titik sebagai pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lain ada 15 huruf, yaitu
Jadi yang tersisa hanya 13 huruf, dan itu adalah
Nah, yang menarik adalah kisah yang tersebut dalam sebuah riwayat di dalam sejarah bangsa Arab. Riwayat tersebut menyebutkan bahwa ada seseorang yang memiliki kemampuan berkhutbah hanya dengan menggunakan huruf-huruf yang tidak memiliki titik, jika diteliti dengan seksama khutbah tersebut, kita akan mendapati bahwa kata-kata yang ia rangkai dalam khutbahnya hanya menggunakan 13 huruf saja, yaitu huruf-huruf tanpa titik.
Berikut ini admin lampirkan potongan dari khutbah tersebut :
حه السلام ورحم آله وأهله الكرام ما لمع رائل وملع دال وطلع هلال وسمع إهلال.
Di sini kita mengetahui bahwa bahasa Arab itu sangat kaya dengan perbendaharaan kosakatanya. Lihat Bahasa mana yang paling kaya kosakatanya?. Itulah sebagian sisi keindahan bahasa Arab, semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita dalam mempelajari dan mendalami ilmu bahasa Al-Quran. Aamiin
Baca juga :
Khutbah tanpa huruf “Ra”
Khutbah tanpa huruf “Alif”